Kamis, 21 Juni 2012

PENDIDIKAN ANAK LUAR BIASA



            Istilah "pendidikan luar biasa" atau "pendidikan khusus" adalah terjemahan dari "special education". Hingga awal tahun 1970-an Special education didefinisikan sebagai profesi yang dimaksudkan untuk mengelola variabel-variabel pendidikan guna mencegah, mengurangi, atau menghilangkan kondisi-kondisi yang mengakibatkan gangguan-gangguan yang signifikan terhadap keberfungsian anak dalam bidang akademik, komunikasi, lokomotor, atau penyesuaian, dan anak yang menjadi targetnya disebut "exceptional children" ("anak berkelainan" atau "anak luar biasa" (Smith et al., 1975).
Sistem Pendidikan Anak Luar Biasa :

1. Sistem Pendidikan Segregasi : dilaksanakan terpisah dari anak normal
  • Adanya rasa ketenangan pada anak luar biasa
  • Sarana dan prasarana yang sesuai
  • Kesesuaian metode pembelajaran
  • Namun sosialisasi terbatas dan pendidikan relatif mahal

2. Sistem Pendidikan Inntegrasi : dilaksanakan bersama-sama dengan anak yang normal
  • Merasa diakui kesamaan haknya
  • Lebih banyak bersosialisasi
  • Menumbuhkan motivasi belajar


KEMATANGAN EMOSI


Kematangan emosi merupakan aspek yang sangat dekat dengan kepribadian. Bentuk kepribadian inilah yang akan dibawa individu dalam kehidupan sehari-hari bagi diri dan lingkungan mereka. Seseorang dapat dikatakan telah matang emosinya apabila telah dapat berpikir secara objektif. Kematangan emosi merupakan ekspresi emosi yang bersifat kontruktif dan interaktif. Individu yang telah mencapai kematangan emosi ditandai oleh adanya kemampuan didalam mengontrol emosi, mampu berpikir realistik, memahami diri sendiri dan mampu menampakkan emosi disaat dan tempat yang tepat.

Ciri-ciri orang memiliki kematangan emosi :
  • Kemampuan untuk merespon secara berbeda-beda dalam kaitannya dengan kebutuhan dan faktor-faktor diluar dirinya yang terlibat dalam situasi tertentu.
  • Kemampuan menyalurkan tekanan-tekanan impuls dan emosi-emosi dalam bentuk prilaku yang konstruktif serta dapat mengarahkannya kearah tujuan yang positif.
  • Kemampuan membangun pola hubungan interdepensi dan mampu memelihara peran-perannya secara fleksibel.
  • Kemampuan memperkaya ketrampilan dan memahami potensi-potensi dan keterbatasan-keterbatasannya sendiri, serta mencari penyelesaian atas problem-problemnya secara kreatif dan mendapat persetujuan dari orang lain.
  • Kemampuan untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain, juga mampu memandang dirinya dengan orang lain dengan rasa hormat.
  • Kemampuan mempertimbangkan dan memulai alternatif-alternatif, konsekuensi-konsekuensi dari pelakunya.

MOTIVASI


Motivasi adalah keadaan internal yang mengaktifkan dan memberikan petunjuk kepada piliran kita. Sedangkan motif adalah pusat kehidupan kita yang membangkitkan dan mengarahkan apa yang kita pikirkan, rasakan dan kita lakukan

Motif  terbagi 2 : 1. Biologis contoh:Untuk bertahan hidup
                            2. Psikologis, contoh: Kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
Motivasi terbagi 2 :
1. Primary Motive: Motif manusia dalam memenuhi segala kebutuhannya, untuk bertahan seperti makanan, minuman dan istirahat namun tidak berarti seks dilepaskan
2. Homeostatic Mechanism: Mekanisme dalam tubuh yang merasakan ketidakseimbangan biologis dan menstimuli aksi untuk mengembalikan keseimbangan>

Motivasi keanggotaan : Kebutruhan untuk bersama dengan orang lain dan untuk memiliki hubungan pribadi.
2 Pendapat mengenai motif keanggotaan:
A. Sebagai suatu kebutuhan yang telah ada sejak lahir yang didasari atas seleksi alam.
B. Setiap manusia belajar motif untuk bersatu atau bersama-sama berdasarkan pengalaman belajar mereka masing-masing
Motivasi intrinsic : Melakukan sesuatu untuk sesuatu itu sendiri
Dimana manusia melakukan sesuatu karena dimotivasi oleh aktivitas alamiah
Motivasi intrinsic : 1. Determinst diri dan pilihan personal
                                2. Pengalaman optimal
Motivasi Ekstrinsik : Motivasi manusia yang diaktifkan oleh penghargaan dari luar. Melakukan sesuatu untuk sesuatu yang lain.
Motivasi ekstrinsik dapat digunakan untuk menimbulkan motivasi intrinsic pada individu yaitu berupa positive reinforcement.

PSIKOLOGI SOSIAL


Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok.
Psikologi sosial sempat dianggap tidak memiliki peranan penting, tapi kini hal itu mulai berubah. Dalam psikologi modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting.
Psikologi sosial telah memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat kita. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranan situasi, permasalahan, dan budaya.
Akar psikologi sosial diletakkan di akhir 1800-an, ketika psikologi sebagai suatu disiplin yang berkembang di Eropa. Ketika Perang Dunia Pertama banyak psikolog melaju ke Amerika Serikat, psikologi sosial mulai muncul sebagai suatu disiplin yang berbeda di tahun 1920. Salah satu pengaruh utama di lapangan adalah Kurt Lewin, yang disebut “bapak” psikologi sosial oleh beberapa orang; lain psikolog sosial terkenal termasuk Zimbardo, Asch, Milgram, Festinger, Ross, dan Mischel.
Seorang psikolog sosial melihat pada sikap, keyakinan, dan perilaku baik individu maupun kelompok. Bidang ini juga dikaji interaksi interpersonal, menganalisis cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, baik secara tunggal atau dalam bentuk kelompok besar.
 Psikolog Sosial mengandalkan upaya komite etika dan panel review untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka secara etis diijinkan, dengan harapan menghindari pengulangan percobaan dipertanyakan