Apakah pendidikan anak prasekolah itu penting ? YA, sangat amat penting ! Karena pada usia ini merupakan masa emas bagi perkembangan seorang anak untuk mengecap pendidikan. Ingat ! Masa emas ini hanya datang sekali ! Apabila terlewat, berarti habis sudah peluang Anda.
Pendidikan
anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan
(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi ,
sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh
anak usia dini. Dalam Kurikulum TK 2004 dijabarkan sejumlah fungsi TK
sehingga dapat mempermudah para pelaksana atau penyelenggara
menerjemahkannya ke dalam praktek pendidikan pada level tersebut.
Fungsi-fungsi yang dimaksud adalah:
(1) TK berfungsi mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak
(2) TK berfungsi mengenalkan anak dengan dunia sekitar
(3) TK berfungsi menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik
(4) TK berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi
(5) TK berfungsi mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan kemampuan yang dimiliki anak
(6) TK berfungsi menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar
· Sosial – Emosional
Keterampilan
sosial-emosional pada anak usia dini akan menjadi pondasi bagi
anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, peduli
kepada orang lain, dan produktif. Daniel Goleman (dalam Iriyanto, 2006)
bahkan menyatakan bahwa kecerdasan emosi dan sosial sangat penting
peranannya dalam menentukan keberhasilan seseorang. Presentasenya bisa
mencapai 80%. Pada anak yang kurang mendapat stimulasi perkembangan
sosial emosi berdasarkan penelitian Hurlock (dalam Nugraha dan
Rachmawati (2005) banyak yang mengalami kehausan atau kelaparan emosi (emotional starved).
Kondisi ini kemudian berkembang menjadi pribadi yang labil, memiliki
hambatan dalam penyesuaian diri, dan menjadi pribadi yang tidak bahagia
pada tahap perkembangan selanjutnya.
· Kognisi
Perkembangan kognitf anak usia taman kanak-kanak (PAUD) berada dalam fase praoperasional vang mencakup tiga aspek, yaitu:
1. Berpikir Simbolis
1. Berpikir Simbolis
Aspek
berpikir simbolis yaitu kemampuan untuk berpikir tentang objek dan
peristiwa walaupun objek dan peristiwa tersebut tidak hadir secara fisik
(nyata) di hadapan anak.
2. Berpikir Egosentris
Aspek berpikir secara egosentris, yaitu cara berpikir tentang benar atau tidak benar, setuju atau tidak setuju, berdasarkan sudut pandang sendiri. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkan cara pandangnya di sudut pandang orang lain.
3. Berpikir lntuitif
Fase berpikir secara intuitif, yaitu kemarnpuan untuk menciptakan sesuatu, seperti menggambar atau menyusun balok, akan tetapi tidak mengetahui dengan pasti alasan untuk melakukannya.
2. Berpikir Egosentris
Aspek berpikir secara egosentris, yaitu cara berpikir tentang benar atau tidak benar, setuju atau tidak setuju, berdasarkan sudut pandang sendiri. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkan cara pandangnya di sudut pandang orang lain.
3. Berpikir lntuitif
Fase berpikir secara intuitif, yaitu kemarnpuan untuk menciptakan sesuatu, seperti menggambar atau menyusun balok, akan tetapi tidak mengetahui dengan pasti alasan untuk melakukannya.
· Fisik
Menurut
Jane M. Hally, jaringan syaraf anak akan terbentuk apabila anak
melakukan kegiatan yang aktif dan menyenangkan. Bila tidak mendapatkan
lingkungannya, otak seorang anak akan menderita. Para peneliti di Baylor
College of Medicine menemukan bahwa apabila anak – anak jarang diajak
bermain, maka perkembangan otaknya 20% atau 30% lebih kecil daripada
ukuran normalnya pada usia itu.
Semoga bermanfaat =)
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar